Penelitian Tindakan Kelas yang akan bu guru bagikan dapat dijadikan referensi untuk bapak ibu guru yang akan membuatnya untuk tugas kedinasan ataupun untuk memenuhi tugas Pendidikan Profesi Guru. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah karya ilmiah yang dihasilkan atau diciptakan oleh guru atau tenaga pengajar dengan variabel terikat serta variabel bebas yang sudah ditentukan.
LANGKAH-LANGKAH MEMBUAT PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)
(1) mengidentifikasi dan merumuskan masalah;
(2) menganalisis masalah;
(3) merumuskan hipotesis tindakan;
(4) membuat rencana tindakan dan pemantauannya;
(5) melaksanakan tindakan dan mengamatinya;
(6) mengolah dan menafsirkan data; dan
(7) melaporkan.
Berikut ini bu Guru akan berbagi Abstrak Laporan PTK (Penelitian Tindakan Kelas)
UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN DARING DENGAN MENGGUNAKAN ICE BREAKING VIRTUAL PADA KELAS 1 SD ISLAM SEMARANG SEMESTER 1 TAHUN PELAJARAN 2020/2021
Oleh:
Nama,gelar
No. Peserta: 2003——–
ABSTRAK
Kata Kunci : keaktifan, ice breaking virtual
Pada saat pembelajaran daring pendidik merasakan banyak perbedaan dibandingkan dengan pembelajaran luring atau tatap muka. Pada saat pembelajaran interaksi guru dan siswa bisa terlaksana dengan baik dengan metode kreatif yang digunakan guru. Kesulitan guru untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran daring. Berdasarkan pembelajaran daring yang telah dilakukan oleh peneliti di SD Islam Semarang, di SD tersebut belum optimal dalam meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran. Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti ingin meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran daring dengan menggunakan ice breaking virtual. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan keaktifan siswa dalam pembelajaran daring dengan menggunakan ice breaking virtual pada kelas I SD Islam Semarang. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan desain Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subjek penelitian ini adalah siswa kelas I D SD Islam Semarang yang berjumlah 29 siswa. Pelaksanaan penelitian dilaksanakan selama tiga kali siklus. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu metode observasi, kuesioner, dan wawancara. Untuk menjamin validitas data digunakan teknik triangulasi data. Teknik analisis data yang digunakan adalah dengan metode alur yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penggunaan Ice breaking virtual dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran daring pada kelas I SD Islam Semarang. Hal ini dapat dilihat dari keaktifan siswa dalam : (1) mampu menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru/ siswa lain dari 24,13% sebelum tindakan menjadi 82,76% sesudah tindakan, (2) aktif bertanya kepada guru tentang materi yang dipelajari dari 31,03% sebelum tindakan menjadi 86,21% sesudah tindakan, (3) mampu mewakili kelompoknya dalam memaparkan hasil diskusi kelompok dari 34,48% sebelum tindakan menjadi 62,07% sesudah tindakan, (4) Aktif berdiskusi dalam kelompok dari 44,82% sebelum tindakan menjadi 58,62% sesudah tindakan, (5) Mengamati dengan seksama penjelasan dari guru dari 68,96% sebelum tindakan menjadi 93,10% sesudah tindakan, (6) Mengacungkan tangan untuk menjawab soal latihan dari 41,37% sebelum tindakan menjadi 79,31% sesudah tindakan, (7) Memberi tanggapan atas soal-soal yang dijawab oleh temannya dari 20,68% sebelum tindakan menjadi 55,17% sesudah tindakan. Kesimpulan penelitian ini adalah bahwa penggunaan ice breaking virtual dalam pembelajaran daring dapat meningkatkan keaktifan siswa.
Untuk Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang bu guru buat dapat diunduh sebagai referensi. Semoga bermanfaat.
Leave a comment