Pada pembelajaran kelas 4 SD telah menggunakan kurikulum merdeka. Kurikulum merdeka adalah kurikulum yang berorientasi pada konten materi yang beragam akan penguasaan materi lebih optimal dan waktu lebih cukup waktu.
Banyak satuan pendidikan sudah memulai menggunakan kurikulum merdeka. Kurikulum merdeka cirinya adalah pada kurikulum merdeka berfokus pada materi penting sehingga memperdalam pembelajaran. Waktu pembelajaran menjadi lebih leluasa dalam mempraktikkan pembelajaran konstektual dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila. Adapun capaian pembelajaran pada kurikulum merdeka adalah per fase dan mempunyai jam pelajaran yang fleksibel sehingga akan tercapai tujuan pembelajaran. Dalam hal ini bu guru akan membagikan modul ajar IPAS kurikulum merdeka kelas 4 bab 1. Kurikulum merdeka juga memberikan kebebasan dan fleksibilitas kepada pendidik dan perangkat ajar serta materi untuk bisa mengembangkan kurikulum dalam tingkat satuan pendidikan. Pentingnya kurikulum merdeka adalah mengedepankan gotong royong dalam pengimplementasiannya dalam pembelajaran.
Sejauh ini kurikulum merdeka memberikan dampak positif kepada para peserta didik untuk dapat mengembangkan potensi dirinya dalam kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila. Guru membuat perangkat pembelajaran seperti modul ajar IPAS kurikulum merdeka kelas 4.
Setiap satuan pendidikan mempersiapkan penggunaan kurikulum merdeka dalam pembelajaran. Menurut Mas Menteri, inti dari kurikulum ini adalah merdeka belajar. Adapun konsepnya adalah diarahkan sesuai dengan minat dan bakat peserta didik masing- masing.
Adapun perubahan yang terjadi dalam kurikulum merdeka adalah sebagai berikut.
- Pada jenjang SD tidak lagi tematik tetapi muatan pelajaran. Muatan pelajaran yang digabung adalah Ilmu pengetahuan alam dan ilmu pengetahuan sosial menjadi IPAS.
- Pada jenjang SMP, muatan pelajaran informatika menjadi muatan pelajaran yang wajib. Muatan pelajaran yang menjadi pilihan adalah adalah seni budaya prakarya bisa memilih seni tari,seni rupa atau seni teater
- Pada jenjang SMA, tidak ada penjurusan lagi, peserta didik akan diarahkan oleh guru bmbingan konseling dalam muatan pelajaran kelompok pilihan.
Kurikulum merdeka memberikan peluang kepada para pendidik untuk mengembangkan pembelajaran menjadi lebih menyenangkan, lebih bermakna, dan kreatif.